Jepara - Babinsa desa Kelet Koramil 08/Keling Sertu M Junedi beserta Bhabinkamtibmas bersinergi melakukan pengamanan sekaligus menghadiri Apitan atau sedekah bumi yang merupakan selamatan dalam rangka untuk mensyukuri nikmat Sang Pencipta di Balai Desa kelet, Kecamatan Keling , Rabu (15/6/2022).
Menurut
Abdul Aziz ST yang juga sebagai Petinggi
desa kelet menyatakan bahwa bulan Apit
seakan menjadi hajatan akbar bagi masyarakat Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Desa-desa di daerah ini melakukan
tradisi rutin tahunan yang biasa disebut Apitan/Merti Bumi/Sedekah Bumi
termasuk desa Kelet.
"
Tradisi apitan adalah acara tahunan yang digelar sebagai perwujudan rasa syukur
kepada Allah SWT. Nama Apitan berasal dari kata Apit yang merupakan nama dari
salah satu bulan di dalam penanggalan jawa. Atau disebut Dzulqo’dah dalam bulan
hijriah," ungkap Bdul Aziz.
Dia
menambahkan, mengapa disebut bulan Apit? Penamaan bulan Apit berkaitan dengan
posisinya yang berada di antara dua hari raya besar Islam. Yaitu hari raya idul
fitri di bulan syawal dan hari raya idul adha di bulan Besar (Dzulhijjah).
Karena diapit dengan dua hari raya besar inilah yang membuatnya disebut bulan
Apit,"tambah Abdul Aziz.
Untuk
itu dalam tradisi budaya yang berusia ratusan tahun itu, ratusan warga
bersama-sama menyantap ayam kampung yang dimasak utuh dengan bumbu
(ingkung). Nasi Ingkung di Desa kelet
disajikan bercampur nasi, oseng tempe, mie goreng, tempe dan tahu dengan dibungkus
daun pisang. Tradisi apitan ini merupakan bentuk rasa syukur warga atas hasil
pertanian yang melimpah.
0 Comments:
Posting Komentar